Video oknum driver ojol diduga memfoto celana dalam seorang ibu ibu di Bali, viral di media sosial. Akun ini menuliskan keterangan: DRIVER BEJAT!! SEORANG DRIVER ONLINE DIDUGA LAKUKAN PELECEHAN DI BRAWA!!
Rabu/3/8/2022 Menurut informasi yang kami dapat dari suami korban, kejadian ini terjadi di sebuah Alfam*rt di Brawa Kuta Utara. Diperkuat rekaman CCTV si driver diduga sedari awal sudah mengikuti calon korbannya, dan kelakuan bejatnya pun terekam CCTV!
Sementara pada awal rekaman memperlihatkan pria dengan atribut ojol berada di dalam minimarket. Ia lalu mengikuti ibu ibu yang tengah berbelanja dengan anak kecil. Rekaman selanjutnya tampak driver ojol tersebut duduk jongkok di dekat ibu ibu yang ia ikuti tadi.
Tiba tiba, driver ojol mengarahkan handphone miliknya ke arah bawah rok si ibu. Ia melakukan hal itu sebanyak dua kali. Mengetahui aksinya disadari, driver ojol lalu meninggalkan minimarket.
Hingga Jumat (5/8/2022), video ini sudah ditonton ratusan kali. Warganet juga meramaikannya dengan berbagai komentarnya. Belakangan diketahui, lokasi kejadian berada di sebuah minimarket kawasan pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali.
Kejadian terekam pada Rabu (3/8/2022) siang. Kapolsek Kuta Utara, Kompol Putu Diah Kurniawandari membenarkan kasus dugaan pelecehan ini. Ia mengatakan, korban sempat memergoki terduga pelaku.
"Korban sempat bertanya 'kamu foto saya ya', dan sopir (ojol) pergi," ucap Diah, dikutip dari Kompas.com. Pelaku lantas kabur meninggalkan minimarket. Sementara korban langsung meminta karyawan memutarkan rekaman CCTV untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Diah menjelaskan, pihaknya sudah turun tangan terkati kejadian ini. "Kita untuk merespons kasus viral ini menurunkan personel untuk pengumpulan bahan dan keterangan, untuk mendata siapa yang ada di sana, saksi saksi dan sebatas masih itu saja," urai Diah. Diah menyebut, pihaknya belum bisa lebih lanjut melakukan pendalaman.
Karena kasus ini membutuhkan laporan dari korban. "Mau diidentifikasi dulu, setelah itu baru kita bertindak, laporannya belum ada." "Jadi kita harus nunggu korban karena sifatnya delik aduan," tandas Diah.